Surabaya – Di balik sorban putih dan jubah yang menjuntai, terselip sebuah identitas yang tak biasa, seorang polisi muda. Bripda AUFA Binmas Polda Jatim, bukan hanya hadir untuk menegakkan hukum, tapi juga menyampaikan dakwah dari atas mimbar.
Jumat (09/05/2025) siang itu, Masjid DarunNajah di wilayah RW 03 Tambak Segaran, Kecamatan Simokerto Kelurahan Tambak Rejo , dipenuhi jamaah yang berbondong-bondong datang setelah adzan berkumandang merdu dari pengeras suara. Dari warga biasa, Ketua RW 03 Aiptu Joko Nugroho, Babin Bripka Didik Hermanto ,Babinsa Heru F dan berserta Remaja Masjid & Pengurus Masjid .
Lalu muncullah sosok bersahaja itu. Berjubah putih, bersorban, dan bermuka teduh. Ia naik ke mimbar dengan langkah pasti. Wajahnya tidak asing, terutama bagi masyarakat wilayah Rw 03 . Hari itu, sang polisi muda menjelma menjadi khatib—membawakan khutbah dengan suara tenang dan pesan yang menggugah.
“Iman dan takwa,” ucapnya dalam khutbah. “Tapi juga perjuangan sepanjang tahun. Amal sholeh harus tetap dijaga.”
Lebih jauh, Bripda Aufa juga menyelipkan pesan-pesan penting soal keamanan dan ketertiban masyarakat. Ia menyuarakan bahaya judi dan narkoba, dua penyakit sosial yang merusak masa depan. Tapi semua itu disampaikan dengan bahasa lembut dan ajakan penuh empati.
“Sebagai penegak hukum, saya tak bisa bekerja sendiri. Kami butuh dukungan masyarakat untuk menjaga lingkungan dari ancaman narkoba,” tuturnya.
dikerumuni beberapa jamaah. Senyum tak lepas dari wajahnya. Ia menyapa dengan hangat, menjawab pertanyaan, bahkan meminta masukan.
“Polisi juga manusia. Kami pun butuh diingatkan jika salah,” ucapnya rendah hati.
Bagi Bripda Aufa, menjadi khatib bukan hanya tugas tambahan. Itu adalah bagian dari panggilan jiwa. Sebuah jalan untuk melayani umat, tak hanya dengan tangan, tapi juga dengan hati.
“Mimbar dan seragam hanyalah sarana. Tujuan kami tetap sama: menjadi abdi yang berguna di dunia, dan tak lupa bersiap mempertanggung jawabkan semuanya di hadapan Sang Khalik,” katanya, sebelum pamit melanjutkan tugasnya di tengah masyarakat.