Puskesmas Omben Hiraukan Pesan Bupati Sampang, Begini Ceritanya

banner 120x600

Sampang – Kepala Puskesmas Omben, Sampang drg. Yuanita tepis isu dugaan pungutan liar (pungli) dengan mengatakan pemberitaan yang sudah tayang di media adalah hoax, Senin (05/05/2025).

Ia secara tegas menuturkan bahwa semua itu merupakan kesalahan mis komunikasi karena faktor kelalaian dari manajemen dan sudah selesai sebelum berita dugaan pungli mencuat.

Dalam pemberitaan tersebut Yuanita memanggil keluarga pasien mengembalikan dana rawat inap Universal Health Coverage (UHC) meminta maaf ke keluarga pasien atas kelalaian staf menurut versi pihak Puskesmas Omben.

Namun, penyampaian Yuanita bertolakbelakang dengan Mudakir paman pasien. Ia mengungkapkan, pihak Puskesmas Omben mencari pembelaan di media online terbitan Sampang.

“Biarkan saja mas, mereka beralibi sesuka hati namun faktanya kami ada rekam jejak, ada data kronologi,” ujarnya.

Mudakir menjelaskan, pada hari Minggu (26/04/2025) siang pihak keluarganya mengantarkan saat di cek data BPJS betul belum aktif, tapi sore harinya sudah aktif.

“Esok hari nya kami lihat data BPJS masih aktif hingga pada tanggal (29/04) saat kepulangan pasien BPJS nya pun tetap aktif. Saya kira pihak manajemen Puskesmas Omben jelas memahami persoalan ini, namun kenapa kami tetap saja di mintai biaya INAF,” kata Zakiyah yang juga merupakan Ketua OKK Madas Nusantara Provinsi Jawa Barat.

Lebih lanjut paman pasien mengatakan, apabila pihak Puskesmas Omben sudah berinisiatif dahulu meminta maaf ke keluarga dan langsung mengembalikan biaya rawat inap tidak benar.

“Yang benar bahwa ke esokan hari nya tgl 30 April 2025 kami sempat meminta tolong ke keluarga baik saya salah satu tokoh masyarakat Omben menghubungi pihak Puskesmas soal biaya rawat inap yang semestinya gratis untuk keluarga BPJS pada akhirnya dana tersebut di kembalikan oleh pihak manajemen Puskesmas Omben,” jelasnya.

“Itu artinya pihak kami yang sedang dalam berusaha meminta pengembalian  dana, bukan pihak puskesmas yang inisiatif memberikan terlebih dahulu,,,!!. Kami sebenarnya tidak mau persoalan ini melebar, cukup pihak Puskesmas kooperatif meminta maaf menghubungi saya meski tidak tertulis cukup lewat pesan WhatsApp, bukan malah berkelit beralibi di media mencari pembelaan diri,” tegasnya.

Di sisi lain salah satu tokoh masyarakat Sampang Moh. Nidi juga Ketua Ormas Madas Nusantara DPD Sampang menanggapi persoalan ini dengan bijak namun tegas.

“Saya berharap ke dua belah pihak sama-sama tack down duduk bersama, jangan sampai persoalan ini menjadi topik tidak baik ke depan menjadi preseden buruk terhadap kredibilitas nama baik Pemerintah Kabupaten Sampang Madura,” tuturnya.

Seperti di beritakan sebelumnya, pihak Puskesmas Omben telah melakukan pungli terhadap pasien BPJS rawat inap menjadi hangat di masyarakat setempat.

Dari keterangan narasumber yang tidak mau disebutkan namanya menuturkan bahwa kejadian semacam itu beberapa kali terjadi namun, masyarakat tidak mempersoalkan karena takut kedepannya bila berobat tidak akan dilayani dengan baik.

Padahal Bupati Sampang, H. Slamet Junaidi.S.IP. mewanti-wanti kepada seluruh jajaran pelayan kesehatan rumah sakit Sampang termasuk Puskesmas-puskesmas agar tidak mempersulit warga untuk mendapatkan pelayanan gratis.

“Kami berharap kepada Bupati Sampang H. selamet Junaidi terkait dengan adanya dugaan pungli di Puskesmas Omben di instruksikan dikasih teguran keras biar tidak terulang lagi,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *